Ibrahim Hasyim: Diversifikasi Energi Untuk Turunkan Ketergantungan BBM

oleh -
0 7

Ibrahim Hasyim di Manado

Manado. Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim, hadir memberikan ceramah tentang Migas dihadapan sekitar 200 mahasiswa di Universitas Negeri Manado (Unima), Selasa (14/05/2013).

Dalam ceramahnya itu, Ibrahim menguraikan bahwa Indonesia tidak lagi bisa sepenuhnya terus menerus tergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini, untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri harus impor dari luar.

“Untuk menekan impor maka kita harus banyak menggali lagi sumber-sumber yang ada. Dalam rangka menurunkan ketergantungan terhadap BBM kita harus melakukan diversifikasi energi. Jadi energi yang diluar minyak ini harus terus digenjot pemakaiannya supaya ketergantungan itu berkurang,” kata Ibrahim Hasyim.

Diungkapkan Ibrahim, sekitar tahun 1977 produksi Migas Indonesia memang masih cukup tinggi sekitar 1.6 juta barel per hari (bph) dapat tercapai tetapi sekarang hanya sekitar 850 ribu bph sehingga harus impor.

“Dulu Tahun 1977 itu produksi migas kita sekitar 1.6 juta bph. Sekarang hanya sekitar 850 ribu bph. Konsumsi kita sekarang 1.3 sampai 1.4 juta bph sedangkan produksi hanya  850 ribu barel makanya kita harus impor,” tegas Ibrahim didepan mahasiswa.

Ditambahkan Ibrahim, membangun kemandirian energi menjadi sesuatu yang cukup penting. Sebagai negara yang besar, Indonesia harus bisa menyediakan energi sendiri.

“Kalau sudah banyak energi yang kita kembangkan di dalam negeri, ketergantungan kita akan berkurang dan orang tidak bisa macam-macam,” tandasnya.

(Visited 10 times, 1 visits today)

BELUM ADA TANGGAPAN

Tulis Tanggapan