Ibrahim Hasyim: Tiga Kebijakan Utama Membangun Ketahanan Energi Nasional

oleh -
0 6

Ibrahim Hasyim

JAKARTA. Dalam suatu negara, energi memang menjadi sesuatu yang penting bagi ketahanan nasional. Semakin maju negara, akan semakin banyak negara itu membutuhkan  energi. Namun bagaimana dengan negara yang banyak bergantung kepada energi fosil, energi tidak terbarukan seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak hanya semakin mahal tapi juga akan semakin habis?

Menurut Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim, setidaknya ada 3 kebijakan utama yang harus dilakukan dalam upaya membangun ketahanan energi nasional. Pertama adalah dengan mengurangi ketergantungan terhadap energi impor.

“Kalau volume energi impor masih besar perannya,  maka apa yang terjadi di luar akan sangat berpengaruh pada ketahanan energi kita,” ujar Ibrahim, Rabu (26/03/2013) dalam sebuah acara Sosialisasi Nasional dan Dialog Publik, di Univesitas Trisakti, Jakarta.

Untuk mengurangi impor tersebut, Ibrahim menegaskan, produksi minyak dalam negeri harus ditingkatkan dan melakukan diversifikasi penggunaan energi tidak hanya  tergantung kepada  minyak, melainkan juga menggunakan jenis energi yang lain, seperti gas bumi, batubara dan energi terbarukan lainnya

“Gas sekitar 50 tahun lagi masih ada. Sedangkan minyak bumi  kalau tidak ada temuan temuan baru itu 11-14 tahun lagi akan habis,” katanya.

Upaya lain yang perlu dilakukan untuk menjaga ketahanan energi nasional adalah keluar dari ketergantungan pada minyak bumi yang merupakan sumber energi yang tidak terbarukan serta perlunya menggunakan energi secara hemat dan tidak boros. Semakin mahalnya harga bbm saat ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih hemat.

(Visited 18 times, 1 visits today)

BELUM ADA TANGGAPAN

Tulis Tanggapan