Pemantauan Kesiapan BBM untuk Lebaran di Terminal Siak Pekanbaru
Jakarta – Jelang hari Raya Idul Fitri selalu terjadi peningkatan kegiatan di masyarakat, termasuk didalamnya adalah kegiatan arus mudik yang menyebabkan terjadinya kenaikan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM ) diseluruh Indonesia.
Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim yang melakukan pemantauan pendistribusian BBM di H-3 pada 2 SPBU di jalur jalan Pekanbaru-Bangkinang mengatakan terjadi kenaikan konsumsi bensin Premium mencapai 25 persen.
“Sedangkan Minyak Solar justru mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena ada larangan operasi untuk kenderaan industri dan sawit,” kata Ibrahim Hasyim, Rabu (15/07/2015) di Jakarta.
Pemantauan BBM juga dilakukan di teriminal BBM Siak. Tingkat persediaan BBM jenis Premium dilaporkan ada pada 6 hari. Sementara pasokan baru dari kilang BBM Sei Pakning-Dumai sedang dalam perjalanan. Karena jalur pasokan BBM dilakukan melalui sungai, memaksa penggunaan kapal Tongkang dengan jumlah muatan terbatas maksimum 3.000 Kiloliter.
“Kondisi ini menyebabkan kedatangan Tongkang pemasok BBM harus terjadi setiap hari untuk menjaga tingkat persediaan di Terminal BBM terjaga. Apabila memperhatikan pertumbuhan konsumsi kedepan, maka dalam jangka menengah, dipastikan sistem pasokan menggunakan Tongkang melalui sungai akan sulit dipertahankan,” jelas Ibrahim Hasyim.
Pada saat saat melakukan pertemuan dengan Plt. Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi, Gubernur menjelaskan bahwa propinsi Riau kini tengah menyelesaikan penataan tata ruang wilayah. terutama rencana pemanfaatan wilayah pantai yang sangat strategis untuk pembangunan industri karena berhadapan langsung dengan jalur pelayaran dunia selat Malaka.
Dalam kajian sementara diperkirakan terminal BBM Siak dan Tembilahan perlu di relokasi agar dapat berfungsi secara optimal, memudahkan jalur pasokan dan pendistribusiannya. Namun Ibrahim mengatakan agar Terminal BBM Siak sedapatnya dipertahankan sebagai depot satelit untuk melayani BBM di Pekanbaru dan sekitarnya yang dipastikan akan semakin sibuk dan akan menyulitkan pasokan BBM dari luar dengan mobil tanki.
“Sistem pasokan ke Depot satelit Siak sendiri pun perlu diganti dengan pasokan melalui pipa,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga bertemu dengan Anggota DPRD Komisi B, H. Agus Triansyah. Diuraikan Ibrahim, Anggota Komisi B tersebut menyampaikan bahwa di wilayah Indragiri masih banyak penduduk diwilayah terpencil yang belum mendapatkan BBM dan sangat mendukung implementasi Peraturan BPH Migas No. 6/2015 Tentang Sub Penyalur BBM dan untuk itu akan mendorong dukungan daerah.
“Karena itu, BPH Migas perlu segera melakukan sosialisasi dalam rangka penyamaan persepsi, agar mudah dalam pelaksanaannya, baik dari segi regulasi dan operasinya,” pungkasnya.