Pipa Gas Arbel Dorong Tumbuhnya Industri di Aceh

oleh -
0 111

Pipa Gas Arbel

Gas yang mengalir dari Arun ke Belawan masih belum terpakai semua, baru terpakai rata-rata 50% dari kapasitas 200 mmscfd. Padahal di Banten, Jabar dan Jatim, wilayah disepanjang pipa gas telah tumbuh pabrik industri yang memanfaatkan gas untuk bahan bakar dan bahan baku. Alasan seperti itulah yang mendorong Badan Pengatur Hilir migas (BPH MIGAS) untuk melakukan sosialisasi dengan tema “Optimalisasi pemanfaatan gas Arun Belawan untuk pembangunan daerah”, pada tanggal 15 september 2015 yang lalu.

Sosialisasi dan diskusi dilakukan dengan nara sumber dari BPH MIGAS. SKK MIGAS, Pertamina Gas, Dinas Pertambangan Energi Aceh, Badan Investasi dan Promosi Aceh serta Kamar Dagang Industri Aceh dan Sumut, Acara sosialisasi dihadiri oleh para industriawan, pemda dan unsur masyarakat lainnya, terutama dari Kabupaten/Kota yang dikalui pipa.

“Untuk diketahui, sampai saat ini pemanfaatan gas Arun Belawan baru terbatas untuk rencana pembangkit listrik di Idi dan Langsa, serta untuk gas kota di Lhokseumawe, Lhoksukon dan rencana di Tamiang. Langsa dan Idi Rayeuk. Pemanfaatannya masih sangat kecil”, kata Ibrahim Hasyim Komite Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS). Oleh karena itu, sangat diharapkan‎ agar dari ketersediaan pipa gas Arun Belawan itu, bisa mendorong tumbuhnya industri baru yang dapat memberikan dampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat didaerah secara lebih luas lagi.

Kadin Aceh sangat mengapresiasi acara sosialisasi gas ini, karena telah dapat membuka mata dan ikut menginspirasi para industriawan untuk berbuat sesuatu. Kini kondisi telah berubah, dulu “energy follow industry” telah berubah menjadi “industry follow energy”. Artinya, dengan tersedianya energi yang cukup saat ini, sudah semestinya bisa dan mampu mendorong tumbuh berkembangnya industri di Aceh.

@hasyim_ibrahim

(Visited 36 times, 1 visits today)

TERKAIT

0 109

0 137

BELUM ADA TANGGAPAN

Tulis Tanggapan