Seminar Pemanfaatan Sumber Daya Migas untuk Menunjang Pembangunan Maritim di Kawasan Indonesia Timur
Itulah tema seminar dari serangkaian seminar yang diselenggarakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rangkaian peringatan hari Nusantara tahun 2015 di Universitas Hasanuddin Makassar. Sebelumnya telah digelar di Universitas Papua Manokwari, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Tanjung Pura Pontianak.
Seminar nasional dengan judul pemanfaatan sumber daya migas untuk pembangunan maritim di kawasan Indonesia Timur ini dihadiri oleh para stakeholders dan ratusan mahasiswa. Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel menyatakan bahwa dikawasan Timur, masalah konektivitas antar wilayah dengan transportasi laut dan kehidupan nelayan sangatlah penting dan strategis, oleh sebab itu peran dan ketersediaan migas secara cukup sangat menentukan, apalagi di kawasan timur masih terdapat banyak cadangan migas dibawah laut yang belum dikeduk.
Peringatan hari nusantara setiap tahun berawal dari deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaya, mempertegas kepada dunia bahwa laut Indonesia yang ada diantara dan didalam kepulauan Indonesia adalah menjadi satu kesatuan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan pengakuan dunia akan wawasan nusantara itu, berarti mengukuhkan luas Indonesia bertambah 2,5 kali lipat menjadi 5,8 juta km2 dan nilai ekonomi naik menjadi sebesar 8 kali SPBN 2014.
Melalui seminar dan diskusi di Universitas Hasanuddin, kementerian ESDM mengharapkan memperoleh masukan yang digunakan untuk penyempurnaan Rencana Umum Energi Nasional yang ditargetkan penyusunannya selesai diakhir Oktober 2015 yang akan datang. Sedangkan Universitas Hasanuddin menghargai seminar ini dan selalu siap mencetak kader masa depan yang bisa menunjang pembangunan energi dan maritim di Indonesia.
Kedepan rangkaian seminar tentang kemaritiman ini akan dilanjutkan di Medan, Surabaya, Padang dan Aceh. Puncak acara peringatan hari nusantara nasional akan dilaksanakan pada 13 Desember 2015 di Lampulo Banda Aceh dengan dihadiri Presiden, Menteri, Duta besar dan masyarakat luas dari luar dan dari dalam Aceh sendiri.