Tamu Kehormatan di Book Fair Frankfurt

Luar biasa, tahun 2015 ini Indonesia menjadi tamu kehormatan di book fair Frankfurt dan kesempatan ini hanya bisa diperoleh lagi puluhan tahun kedepan. Sebagai tamu kehormatan, maka Indonesia boleh melakukan sesuatu kegiatan yang lebih dari negara peserta lain dan karena itu di hari-hari itu seakan Indonesia jadi pengantin yang menjadi pusat perhatian dan pembicaraan pengunjung. Itu sebabnya, Ketua delegasi Gunawan Muhammad beserta pasukannya, habis habisan memanfaatkan kesempatan langka ini untuk Indonesia.

Ada banyak buku yang dipamerkan, Gramedia, Trubus, Obor dan lainnya ikut memamerkannya dan ada banyak pula diskusi yang digelar, diskusi mengenai buku anak-anak, ‎buku komik sampai pada buku bagaimana asal-usul kecap manis yang disampaikan oleh William Wongso.

Ada juga diskusi di auditorium utama paviliun Indonesia yang megah dan menarik, seperti yang dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2015, yaitu hari yang dibuka untuk publik. Salah satunya adalah diskusi tentang asal-usul bahasa Indonesia dengan nara sumber ahlinya dari Universitas Indonesia dan badan arsip nasional, yang didahului oleh pagelaran tarian nasional yang memukau hadirin. Sangat ramai yang hadir di paviliun Indonesia, agendanya padat dan teratur dan pengunjung dapat memilih agenda yang disukai nya.

Sisi lain yang menarik adalah betapa panjangnya antrian pengunjung ingin menikmati masakan Indonesia, yang kemarin siang itu terdiri dari gado gado, ayam rica-rica manado dan sayur Kapau Minang. Mungkin mereka tertarik setelah mencium aneka ragam rempah Indonesia yang juga ikut di pamerkan.

Hari itu menjadi tambah lebih indah karena dikunjungi oleh Presiden ke 4 BJ Habibie, meskipun banyak mahasiswa kecewa tidak bisa berfoto dan jabat tangan karena ketatnya pengawalan. Banyak penulis, kritikus, pemimpin book seller, pembaca buku serta mahasiswa Indonesia yang tumpah ruah datang dari berbagai kota di Jerman dan Eropa.

Dari pandangan umum, Perhelatan Indonesia sebagai tamu kehormatan di bookfair 2015 di. Frankfurt ini cukup berhasil meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional. Kata mahasiswa disana, sungguh membanggakan dan  tidak malu-maluin, karena itu pantas kita angkat topi kepada Gunawan Muhammad.  Terima kasih Bung. @hasyim_ibrahim